PEKERJAAN PONDASI ( DANGKAL, SEDANG, DALAM )
A.PENGERTIAN DAN FUNGSI PONDASI
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai "penahan seluruh beban (hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar". Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah
material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton
bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya.
Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke
permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban
dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka
dapat menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan
tekan pada dinding dan kolom pada struktur.
B. PERSYARATAN PERENCANAAN PONDASI
Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe
pondasi terdapat juga Syarat-syarat umum dari pondasi yaitu :
1. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi khususnya untuk pondasi telapak dan pondasi rakit.
2. Kedalaman
harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan
oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.
3. Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
4. Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat didalam tanah.
5. Sistem
harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi
atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.
6. Metode pemasangan harus seekonomis mungkin.
7. Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen pondasi dan elemen bangunan atas.
8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.
C. PEMILIHAN PONDASI BERDASAR DAYA DUKUNG TANAH
- Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah :
- Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
- Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
- Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
- Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui
pengujian secara sederhana. Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang
diberi beban 5 kg tidak akan mengalami penurunan atau amblas maka tanah
tersebut digolongkan tanah keras.
D. JENIS-JENIS PONDASI
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. Jika terletak pada tanah miring lebih dari 10%, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata. Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
1. PONDASI DANGKAL
Pondasi dangkal biasanya
dibuat dekat dengan permukaan tanah, umumnya kedalaman
pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai
dengan kedalaman kurang dari 3 m. Kedalaman pondasi dangkal ini bukan
aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman. Pada dasarnya,
permukaan pembebanan atau kondisi permukaan lainnya akan mempengaruhi
kapasitas daya dukung pondasi dangkal. Pondasi dangkal biasanya
digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk
mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya
tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi, pondasi dangkal
umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif yang lemah atau sangat buruk,
seperti tanah urug dengan kepadatan yang buruk , pondasi dangkal juga
tidak cocok untuk jenis tanah gambut, lapisan tanah muda dan jenis
tanah deposito aluvial, dll.Apabila
kedalaman alas pondasi (Df) dibagi lebar terkecil alas pondasi (B)
kurang dari 4, (Df/B < 4) dan apabila letak tanah baik (kapasitas
dukung ijin tanah > 2,0 kg/cm2) relatif dangkal (0,6-2,0 m) maka
digunakan pondasi ini. Pondasi dangkal juga digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal adalah sebahai berikut :
- Pondasi Tapak (Pad Foundations), Pondasi tapak
(pad foundation) digunakan untuk mendukung beban titik individual
seperti kolom struktural. Pondasi pad ini dapat dibuat dalam
bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini
biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang
seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat
atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari
kolom berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal
dapat juga digunakan untuk pondasi dalam.

PONDASI TAPAK - Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang (Strip Foundations), Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yangdigunakan
untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung
beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak
yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban
berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/
pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan
potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi
dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan
pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga
menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban
struktural.

PONDASI JALUR - Pondasi Tikar (Raft foundations), Pondasi
tikar/ pondasi raft digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur
atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area
struktur. Pondasi raft digunakan ketika beban kolom atau beban
struktural lainnya berdekatan dan pondasi pada saling berinteraksi.
Pondasi raft biasanya terdiri dari pelat beton bertulang yang
membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi raft memiliki keunggulan
mengurangi penurunan setempat dimana plat beton akan mengimbangi
gerakan diferensial antara posisi beban. Pondasi raft
sering dipergunakan pada tanah lunak atau longgar dengan kapasitas daya
tahan rendah karena pondasi radft dapat menyebarkan beban di area yang
lebih besar.

PONDASI TIKAR - Pondasi Rakit/ Raft Foundation, Pondasi
rakit adalah plat beton besar yang digunakan untuk mengantar permukaan
dari satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis/ beberapa jalur
dengan tanah. Digunakan di tanah lunak atau susunan jarak kolomnya
sangat dekat di semua arahnya, bila memakai telapak, sisinya berhimpit
satu sama lain.
PONDASI RAKIT - Pondasi Sumuran, Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan
beton berdiameter 60 – 80 cm dengan kedalaman 1 – 2 meter. Di dalamnya
dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit
pembesian dibagian atasnya. Pondasi ini kurang populer sebab banyak
kekurangannya, diantaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof
haruslah besar. Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.
Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil
dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah
yang berlumpur. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.
PONDASI SUMURAN - Pondasi Umpak, Pondasi
ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistem dan
jenis pondasi ini sampai sekarang terkadang masih digunakan, tetapi
ditopang oleh pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof
sebagai pengikat struktur, serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu
atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya. Pondasi ini
membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan, sehingga sistim membuat
bangunan dapat menyelaraskan goyangan goyangan yang terjadi pada
permukaan tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada tiang-tiangnya
jika terjadi gempa.

PONDASI UMPAK - Pondasi Plat Beton Lajur,Pondasi plat beton lajur adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom Pondasi plat beton lajur sangat kuat, sebab seluruhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali. Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali. berjarak dekat dengan telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.

PONDASI PLAT BETON LAJUR
2. PONDASI DALAM
Pondasi dalam adalah
pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana
daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi
permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih
dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat
dijumpai dalam bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang dan
caissons atau pondasi kompensasi . Pondasi dalam dapat
digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk
mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung
daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di
dekat permukaan tanah dapat dihindari. Apabila
lapisan atas berupa tanah lunak dan terdapat lapisan tanah yang keras
yang dalam maka dibuat pondasi tiang pancang yang dimasukkan ke dalam
sehingga mencapai tanah keras(Df/B >10 m), tiang-tiang tersebut disatukan oleh poer/pile cap. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antar kolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang termasuk didalam pondasi ini antara lain pondasi tiang pancang, (beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-lain. Jenis-jenis pondasi dalam adalah sebagai berikut :
- Pondasi Tiang Pancang , Pada
dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan bahan
dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan
langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang
pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak
memerlukan proses pengeboran. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada
tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah
(sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada
posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo,
kayu besi/ kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

PONDASI TIANG PANCANG - Pondasi Piers (dinding diafragma) , Pondasi
piers adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural
yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur
pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu
keuntungan pondasi pier adalah bahwa pondasi jenis ini lebih
murah dibandingkan dengan membangun pondasi dengan jenis pondasi
menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang
sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi
tidak menjadi normal. Pondasi pier standar dapat dibuat dari beton
bertulang pre cast. Karena itu, aturan perencanaan pondasi pier
terhadap balok beton diafragman adalah mengikuti setiap ukuran
ketinggian pondasi yang direncanakan. Pondasi pier dapat
divisualisasikan sebagai bentuk tabel , struktur adalah sistem kolom
vertikal yang terbuat dari beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan
yang ditanamkan dibawah tanah yang sudah digali. Lempengan beton
diafragma ini mentransfer beban bangunan terhadap tanah. Balok
dibangun di atas dinding diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan
dinding rumah atau struktur. Banyak rumah didukung sepenuhnya dengan
jenis pondasi ini, dimana beton yang dipasang juga berguna sebagai
dinding pada ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai
gudang penyimpanan atau taman. Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam
bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering
dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan
ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam
bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di
masukkan ke dalam tanah yang sudah digali dan disusun
secara bersambungan. Setelah tersusun dengan baik kemudian baru
dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.

- Pondasi Caissons (Bor Pile), Pondasi
bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan
cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau pengerukan tanah.
Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan
dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor.
Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim
maual maupun sistim hidrolik. Besar diameter dan kedalaman galian dan
juga sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung
tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir
sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk menahan beban
struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan
kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.com/2016/01/macam-macam-pondasi.html
PONDASI BOR PILE - Dan penjelasan terkait juga terdapat pada SNI-03-2847 (BETON)
Komentar
Posting Komentar