PERANCANGAN JENIS JENIS JEMBATAN

    1) JEMBATAN BENTANG PANJANG
 
   15. Jembatan Rumpiang

Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
Panjang Bentang Tengah : 200 meter
Panjang Total : 753 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2008
Lokasi : Barito Kuala, Kalimantan Selatan


    Nah benerkan Jembatan di Kalimantan itu Panjang-panjang, termasuk ini, Jembatan Rumpiang. Jembatan ini melintasi Sungai Barito di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimanan Selatan. Dengan panjang bentang tengah mencapai 200 meter, teknologi jembatan ditopang oleh Pelengkung baja. Sebelum adanya Jembatan ini, warga menggunakan Kapal Feri sebagai transportasi penyeberangan sungai. Diresmikan April 2008 silam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

14. Jembatan Bahteramas


      Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
      Panjang Bentang Tengah : 200 meter
      Panjang Total : 760 meter
      Lebar : 24 meter
      Selesai dibangun tahun : 2018 (Proses Pembangunan)
      Lokasi : Kendari, Sulawesi Tenggara
     Meskipun masih dalam tahap awal pembangungan, namun tak ada salahnya saya masukkan ke dalam postingan ini. Dengan teknologi Cable Stayed, jembatan Bahteramas (atau lebih sering disebut Jembatan Teluk Kendari) mampu menopang bentang tengah yang panjangnya mencapai 200 meter. Rencananya tahun 2018 baru akan selesai, jadi kita doakan saja pembangunan Jembatan Bahteramas bisa selesai tepat waktu dan akhirnya menjadi kebanggaan bagi warga kota Kendari, Provinsi Sulawesi Utara.

13. Jembatan Mahakam Ulu


     Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
      Panjang Bentang Tengah : 200 meter
      Panjang Total : 800 meter
      Lebar : 11 meter
      Selesai dibangun tahun : 2009
      Lokasi : Samarinda, Kalimantan Timur
   Mirip dengan Jembatan Rumpiang, Jembatan Mahakam Ulu (atau disingkat Mahulu) juga menggunakan teknologi Pelengkung Baja. Panjang bentang tengahnya mencapai 200 meter. Jembatan Mahakam melintasi sungai Mahakam dan menjadi penghubung di dalam kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Meski awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2008 untuk dapat dipergunakan pada saat PON XVII di Samarinda, namun akhirnya baru dapat diresmikan oleh Presiden pada Juli 2009.

    12. Jembatan Siak II
 
     Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 200 meter
     Panjang Total : 1.196 meter
     Lebar : 16,95 meter
     Selesai dibangun tahun : 2007
     Lokasi : Siak, Riau
    Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah atau lebih dikenal Jembatan Siak II terkenal dengan ornament dan coraknya yang berciri khas melayu. Jembatan yang melintasi sungai Siak ini terletak Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Dengan menggunakan struktur cable stayed, jembatan ini mampu menopang bentang tengan jembatan sepanjang 200 meter. Keunikan dari Jembatan ini adalah adanya Ruangan serba guna diatas Pilon setinggi 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift. Nantinya pengunjung bisa menikmati keindahan landscape Kabupaten Siak yang dilintasi sungai. Jembatan Siak II resmi dilewati oleh kendaraan sejak Agustus 2007.

     11. Jembatan Kalahien

     Tipe Jembatan : Steel Arc Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 200 meter
     Panjang Total : 620 meter
     Lebar : 9 meter
     Selesai dibangun tahun : 2010
     Lokasi : Barito Selatan, Kalimantan Tengah
     Baru pertama kali mendengarnya? Sama saya juga hehe. Jembatan Kalahien terletak di Kabupaten Barito Selatan, provinsi Kalimantan Tengah, melintasi Sungai Barito. Mirip seperti Jembatan Rumpiang, Jembatan ini juga menggunakan Pelengkung Baja sebagai struktur utama. Fungsi dari Jembatan ini dapat memotong waktu tempuh dari Barito Selatan ke Palangkaraya dari semula 11 jam menjadi sekian jam saja. Jembatan diresmikan pada November 2010. Meski pernah ditabrak oleh Kapal Tongkang pengangkut Batu Bara namun Jembatan masih dinyatakan aman.


     10. Jembatan Martadipura

      Tipe Jembatan : Steel Arc Bridge
      Panjang Bentang Tengah : 200 meter
     Panjang Total : 560 meter
     Lebar : 9 meter
     Selesai dibangun tahun : 2006
     Lokasi : Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
    Dari namanya saja kita pasti tahu, Jembatan Martadipura terletak di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jembatan ini diresmikan Maret 2006. Jembatan Martadipura menggunakan teknologi Pelengkung Baja sebagai struktur utamanya sehingga mampu menopang bentang tengah sepanjang 200 meter.   

      9 . Jembatan Tayan  

      Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge dengan Suspension
      Panjang Bentang Tengah : 200 meter 
      Panjang Total : 1420 meter 
      Lebar : 11,5 m
      Selesai dibangun tahun : 2016
      Lokasi : Sanggao, Kalimantan Barat
    Jembatan Tayan terletak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jembatan ini melintasi Sungai Kapuas, dengan bentang tengah mencapai 200 meter. Sama seperti kebanyakan Jembatan di Kalimantan, Jembatan Tayan mengandalkan Pelengkung Baja sebagai struktur utama. Dengan warna merah pada pelengkung bajanya menjadikan Jembatan Tayan terlihat gagah. Jembatan ini selesai dibagun tahun 2016.

      8. Jembatan Mamberamo

      Tipe Jembatan : Suspension Bridge
      Panjang Bentang Tengah : 235 meter
      Panjang Total : 235 meter
      Lebar : 7 meter
     Selesai dibangun tahun : 1996
     Lokasi : Mamberamo, Papua
    Tidak banyak yang tahu, bahwa ada jembatan dengan bentang terpanjang mencapai 235 meter di Papua. Namanya adalahah Jembatan Mamberamo. Ya, dari namanya kita tahu bahwa jembatan ini melintasi Sungai Mamberamo, tepatnya di Kabupaten Mamberamo, Provinsi Papua. Jembatan ini mengandalkan sturktur gantung atau bahasa kerennya Suspension, sebagai penopang utama jembatan.
   
     7. Jembatan Barito

     Tipe Jembatan : Suspension Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 240 meter
     Panjang Total : 1082 meter
     Lebar : 10 meter
    Selesai dibangun tahun : 1997
    Lokasi : Barito Kuala, Kalimantan Selatan
    Jembatan Barito (atau sering juga disebut Jembatan Pulau Bakut) menjadi Jembatan bentang terpanjang yang ada di Kalimantan. Terletak di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Jembatan ini menjadi akses utama dari kota Banjarmasin menuju kota Palangkaraya dan sebaliknya. Dari namanya kita tahu, bahwa Jembatan ini melintasi Sungai Barito dengan panjang bentang tengah mencapai 240 meter. Jembatan ini diresmikan pada April 1997 oleh Presiden Soeharto.

6. Jembatan Barelang V


     Tipe Jembatan : Concrete Arch Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 245 meter
     Panjang Total : 385 meter
     Lebar : 18 meter
    Selesai dibangun tahun : 1997
    Lokasi : Batam, Kepulauan Riau
    Jembatan ini memiliki nama asli Tuanku Tambusai namun sering disebut Jembatan Barelang V. menghubungkan pulau Rempang dengan pulau Galang. Dengan struktur utama menggunakan Pelengkung Beton yang terletak di bawah jembatan menjadikan Jembatan terlihat sangat kokoh. Dengan panjang bentang tengah mencapai 245 meter menjadikannya Jembatan barelang V adalah Jembatan pelengkung beton terpanjang se Indonesia. Jembatan ini diresmikan pada tahun 1997.

      5. Jembatan Teluk Masjid

      Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 250 meter
    Panjang Total : 1.650 meter 
    Lebar : 9 meter
    Selesai dibangun tahun : 2012
    Lokasi : Siak, Riau
     Jembatan Teluk Masjid terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Sultan Abdul Djalil Rachmad Syah. Jembatan ini merupakan penghubung antara kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, dengan Kabupaten Bengkalis. Diresmikan pada tahun 2012, Jembatan Teluk Masjid menjadi Jembatan bentang terpanjang (250 meter) untuk struktur Pelengkung Baja di Indonesia.
   
     4. Jembatan Kutai Kartanegara

     Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 270 meter
     Panjang Total : 710 meter
     Lebar : 9 meter
     Selesai dibangun tahun : 2015
     Lokasi : Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
     Meskipun pernah runtuh pada tahun 2011 dan heboh baik di kalangan insinyur sipil, Jembatan Kutai Kartanegara akhirnya dibangun dan diresmikan kembali pada tahun 2015. Keruntuhan jembatan Kutai Kartanegara menjadikan pelajaran berharga bagi insinyur se-Indonesia. Sejak kejadian ini, Baik Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, sampai Pemeliharaan Jembatan harus diperhitungkan secara matang dan konsisten.

    Jembatan Kutai Kartanegara terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, melintasi Sungai Mahakam. Sebelum runtuh, Jembatan ini menggunakan struktur Supension, namun setelah collaps, desain jembatan diganti dengan Pelengkung Baja. Dengan warna dominan oranye kekuningan pada baja, menjadikan Jembatan Kutai Kertanegara megah dipandang.

      3. Jembatan Barelang I

       Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
       Panjang Bentang Tengah : 350 meter
       Panjang Total : 642 meter
      Lebar : 21,5 meter
      Selesai dibangun tahun : 1998
     Lokasi : Batam, Kepulauan Riau
    Ini dia, dari semua Jembatan Barelang Group yang ada di Batam, Jembatan Barelang I adalah jembatan terpanjang, Nama lainnya adalah Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan ini menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Batam. Usut punya usut, BARELANG merupakan nama singkatan dari Pulau Batam, Rempang, dan Galang. Jadi gugusan Jembatan yang melintas diantara pulau tersebut disebut Barelang.

     Alhasil, Jembatan Barelang menjadi landmark Kota Batam, bahkan telah terkenal seantero Indonesia, belum pernah ke Batam kalau belum singgah di Jembatan Barelang. Dengan Struktur utama menggunakan Cable Stayed, menjadikan Jembatan Barelang I sebagai Jembatan Cable Stayed terpanjang kedua dengan panjang bentang mencapai 350 meter.
   
      2. Jembatan Pulau Balang

      Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
      Panjang Bentang Tengah : 402 meter
      Panjang Total : 804 meter
      Lebar : 19 meter
     Selesai dibangun tahun : Proses Pembangunan
     Lokasi : Balikpapan, Kalimantan Timur
    Jembatan Pulau Balang terletak di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Jembatan ini melintasi Teluk Balikpapan dengan bentang terpanjang mencapai 402 meter. Jembatan ini akan dibangun dengan konstruksi cable stayed. Pada saat ini, Jembatan Pulau Balang masih dalam tahap pembangunan. Bila telah selesai kelak, jembatan ini akan menggeser posisi Jembatan Barelang I untuk posisi Jembatan Cable Stayed terpanjang kedua.

     1. Jembatan Suramadu

     Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
     Panjang Bentang Tengah : 434 meter
     Panjang Total : 5438 meter
     Lebar : 30 meter
     Selesai dibangun tahun : 2009
     Lokasi : Surabaya-Madura, Jawa Timur
     Siapakah yang menjadi top of the top sebagai Jembatan bentang terpanjang? Jeng..Jeng..  tidak lain dan tidak bukan, yaitu Jembatan Suramadu. Jembatan Suramadu memiliki Panjang bentang tengah mencapai 434 meter!, sekaligus menjadikannya Jembatan Cable Stayed terpanjang di Indonesia. Kalau jembatan-jembatan sebelumnya hanya melintasi sungai, tetapi Jembatan ini melintasi Selat Madura. Jembatan Suramadu meruapakan nama gabungan dari Kota Surabaya dengan Pulau Madura, jadilah nama SURAMADU.

     Total panjang Jalan dan Jembatan Suramadu mencapai 5.438 meter, terdiri dari tiga bagian yakni jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Jembatan ini diresmikan pada Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tujuan dari Pembangunan jembatan ini untuk mempersingkat waktu tempuh mobilisasi dari Pulau Madura ke Kota Surabaya maupun sebaliknya.
  
   2). JEMBATAN BENTANG MENENGAH
          Jembatan Bojonegoro
Tipe Jembatan : Steel Arc BridgePanjang Bentang Tengah : 128 meterPanjang Total : 128 meterLebar : 9 meterSelesai dibangun tahun : 2007Lokasi :   Bojonegoro, Jawa Timur

Di Jawa Timur, tepatnya kota Bojonegoro ada jembatan keren selanjutnya, namanya Jembatan Bojonegoro. Jembatan ini selesai dibangun pada tahun 2007 silam dengan menggunakan struktur Pelengkung baja.
 

  3) JEMBATAN BENTANG PENDEK

  Jembatan Bentang Pendek
Jembatan bentang pendek merupakan jembatan dengan kurang dari 40 meter. Jenis konstruksi yang digunakan ialah tidak jauh berbeda dengan jembatan bentang menengah. Jembatan bentang pendek ini biasanya terdapat di aliran sungai irigasi dan sungai-sungai kecil lainnya.
Macam-macam jembatan bentang pendek:
1)      Jembatan Gelagar Baja Jalan Raya
Untuk bentang sampai dengan 25 meter. Konstruksi pemikul utama berupa balok memanjang yang dipasang sejarak 45-100 cm. lantai kendaraan bisa terbuat dari kayu ditutup aspal + beton ditutup aspal. Gelagar melintang sebagai pembagi beban. Ikatan angin dan ikatan rem berada di bawah lantai kendaraan. Tidak ada ikatan angin atas. Bangunan bawah terdiri dari kepala. Abutmen dan pier dapat berfungsi sebagai pondasi bila tanahnya cukup baik dan bisa direncanakan sebagai pondasi langsung pagar railing trotoar lantai kendaraan balok melintang balok memanjang tampak melintang jembatan.
2)      Jembatan Gelagar Baja Komposit
Untuk bentang sampai dengan 30 m. Komponennya sama dengan jembatan gelagar baja biasa. Lantai kendaraan dari beton bertulang yang menyatu dengan gelagar memanjang dan disatukan dengan penghubung geser (shearconnector). Tidak memerlukan ikatan rem, hanya ada ikatan angin bawah. Bila lantai kendaraannya terbuat dari beton bertulang, maka ikatan angin hanya diperlukan pada saat pendirian, namun di lapangan sering dipasang secara permanen. Bila lantai kendaraannya terbuat dari kayu, maka ikatan angin dan ikatan rem mutlak diperlukan. Pagar railing trotoar lantai kendaraan balok melintang balok memanjang shear connector. Keuntungan komposit: dapat mengurangi berat baja, dapat mengurangi tinggi profil, kekakuan lantai lebih besar, untuk profil yang telah ditetapkan dapat mencapai bentang yang lebih besar,  keamampuan menerima beban lebih besar kelemahan komposit, kekakuan tidak konstan, untuk daerah momen negatif, pelat beton tidak dianggap bekerja, pada jangka panjang, terjadi defleksi yang cukup besar.
3)      Jembatan Baja Plater Grider
Untuk plate girder bisa sampai bentang 35 m. Untuk box girder bisa sampai bentang 40 m. Komponennya sama dengan jembatan balok baja. Lantai kendaraannya biasanya komposit dengan balok memanjang dan terbuat dari beton bertulang. Lantai kendaraan bisa di atas, di tengah atau di bawah. Balok memanjang terbuat dari susunan pelat baja. Tidak memerlukan ikatan rem - hanya ada ikatan angin bawah. Untuk lantai kendaraan berada di atas, perlu dipasang ikatan silang. Bila lantai kendaraannya terbuat dari beton bertulang, maka ikatan angin hanya diperlukan pada saat pendirian, namun di lapangan sering dipasang secara permanen. Bila lantai kendaraannya terbuat dari kayu, maka ikatan angin dan ikatan rem mutlak diperlukan l.k. di atas pengaku ikatan silang l.k. di bawah. Jembatan plate girder biasanya digunakan untuk jembatan kereta api. Untuk jembatan ka biasanya dibuat jembatan ganda yang dihubungkan dengan ikatan tumbuk rel ka balok melintang ikatan tumbuk balok memanjang.
4)      Grider Hybrid
Girder hybrid tersusun dari pelat yang dihubungkan dengan las, dimana mutu sayap (flens) lebih tinggi dari mutu badannya. Girder hybrid bisa komposit atau tidak komposit. Untuk non komposit : a. Mutu flens atas dan bawah sama b. Mutu badan < mutu flens namun tidak lebih rendah dari 35 % c. Luas flens tekan >flens tarik. Untuk komposit : a. Mutu flens atas <flens bawah, namun tidak lebih rendah dari 35% mutu flens bawah b. Mutu badan < mutu flens atas, namun tidak lebih rendah dari 35 % mutu flens atas c. Luas flens tekan <flens tarik sambungan las mutu >> non komposit komposit
5)      Jembatan Orthotropic (Orthogonal Anisotropic)
Jembatan orthotropic adalah jembatan yang lantai kendaraannya menjadi satu kesatuan dengan rusuk memanjang dan rusuk melintangnya. Kekakuan rusuk memanjang dan rusuk melintangnya tidak sama (anisotropic). Rusuk memanjang biasanya tegak lurus dengan rusuk melintangnya (orthogonal). Sisi atas lantai kendaraan perlu diberi lapisan aus dan lapisan anti karat. Rusuk memanjang bisa berupa rusuk terbuka atau rusuk tertutup. Lantai orthotropic rusuk terbuka rusuk tertutup.
6)      Jembatan Balok Beton Bertulang
Pemikul utamanya berupa balok beton bertulang, Pemikul utama bisa dicor ditempat (cast in situ) dengan menggunakan bekisting dan perancah atau dengan sistem pracetak. Pelat lantai kendaraan komposit dengan balok memanjang yang dicor setelah baloknya selesai dibuat atau setelah diangkat bila baloknya pracetak. Pelat lantai bisa dibuat sistem cast in situ atau sistem pracetak sebagian. Balok melintang sebagai pembagi beban. Tidak memerlukan ikatan angin dan ikatan rem. Bangunan bawah terdiri dari kepala jembatan dan pilar. Jembatan balok beton bertulang lantai kendaraan cast in situ railing pagar cast in situ pracetak trotoar lantai kendaraan pracetak sebagian balok melintang balok memanjang. Shear connector lantai kendaraan pracetak sebagian lantai kendaraan cast in situ
7)      Jembatan Balok Beton Pratekan
Bisa sampai bentang 40 m. Pemikul utamanya berupa balok beton pratekan yang dipasang dengan jarak antara 100 cm 200 cm. Pemikul utama dibuat secara pracetak segmental atau utuh sepanjang bentang. Pelat lantai kendaraan komposit dengan balok memanjang yang dicor setelah baloknya selesai diangkat. Pelat lantai bisa dibuat sistem cast in situ atau sistem pracetak sebagian. Balok melintang sebagai pembagi beban, yang dibuat secara pracetak dan
biasa disebut diafragma. Tidak memerlukan ikatan angin dan ikatan rem. Bangunan bawah terdiri dari kepala jembatan dan pilar A kabel, pratekan b, balok pratekan, segmental angker, shear connector, potongan a, potongan b, angker mati, model lubang tendon. model angker hidup.
Sumber:
Sukmana, F., & Herry, F. (n.d.). Jembatan Indonesia: Sekarang dan Mendatang.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN ATAP ( BAJA RINGAN , DAN BAJA PROFIL )